Minggu, 15 Desember 2019

PROSES PEMBUATAN TOPENG



Assalamuaalaikum wr.wb
Hallo teman – teman balik lagi nih sama kita jangan bosen – bosen yah! Kali ini kita bakal bikin artikel tentang proses pembuatan topeng itu sendiri yuk kita baca...

Topeng Cirebon adalah topeng yang terbuat dari kayu yang cukup lunak dan mudah dibentuk namun tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang  sangat tepat,  serta membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya loh.  Bahkan ada juga seorang pengrajin yang sudah ahli pun untuk membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga memakan waktu sampai  satu hari, menurut keterangan dari Ki Kandeg (ahli pembuat topeng Cirebon) pada masa lalu kayu yang biasa digunakan untuk pembuatan topeng adalah kayu Jaran, kayu Waru, kayu Mangga dan kayu Lame. Topeng ini biasanya digunakan untuk kesenian-kesenian yang berhubungan dengan kedok ( bahasa Indonesia : topeng ) diantaranya adalah kesenian tari Topeng khas Cirebon. Topeng Cirebon ini dibuat oleh seorang ahli kedok yang cukup mumpuni, biasanya keahlian para ahli kedok berkembang seiring dengan perkembangan kesenian-kesenian yang berhubungan dengan kedok tersebut dimana keahliannya diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Salah satu ahli pembuat kedok atau topeng yang terkenal diantaranya adalah Ki Waryo putera dari maestro kesenian Cirebon Ki Empek.

Filosofi topeng Cirebon

Topeng dalam filosofi kebudayaan Cirebon tidak hanya dipandang sebagai kedok atau topeng  dalam artian penutup wajah, namun topeng juga dipandang sebagai hiasan yang dipasang menempel pada bagian depan sorban atau biasa disebut juga sebagai penutup kepala,  hal tersebut terbukti dengan adanya ungkapan di masyarakat Cirebon yang berbunyi ketop-ketop gopeng yang memiliki arti hiasan pada bagian depan sorban yang dibenarkan oleh mimi Wangi Indriya (maestro tari Topeng Cirebon gaya Tambi).

Sejarah topeng Cirebon

Pada masa awal munculnya kesenian topeng khas Cirebon terutama pada masa kesultanan Cirebon kesenian yang berkaitan dengan topeng atau kedok merupakan kesenian yang bernafaskan Islam karena digunakan sebagai sarana dakwah dalam penyiaran agama Islam.
Topeng pada masa kesultanan Cirebon
Pada masa kekuasaan Sunan Gunung Jati di kesultanan Cirebon kesenian topeng dikaitkan dengan sarana dakwah Islam,  Sunan Gunung Jati melakukan pendekatan-pendekatan yang persuasif dengan masyarakat daerah sekitar  salah satunya adalah dengan kesenian Topeng Cirebon.
Pada masa yang sama atau pada tahun yang sama, Sunan Kalijaga juga membantu penyebaran dakwah Islam dengan menggunakan kesenian tari  topeng Cirebon,  menurut para ahli budayawan Cirebon Toto Suanda, Sunan Kalijaga mengajarkan kepada murid-muridnya yaitu Pangeran Bagusan, Ki buyut Trusmi dari desa Trusmi, kecamatan Plered, kabupaten Cirebon dan Pangeran Losari tentang kesenian topeng Cirebon, dari merekalah kemudian kesenian tari topeng Cirebon menyebar ke berbagai wilayah seperti wilayah Indramayu, Majalengka dan wilayah-wilayah lainnya yang kemudian berkembang menjadi pelengkap penampilan dari gaya-gaya tari Topeng Cirebon.

Cara Pembuatan topeng khas Cirebon



Langkah-langkah pembuatan topeng Cirebon adalah sebagai berikut:

1. Kayu gelondongan atau kayu yang masih utuh dan sudah dipotong – potong dibentuk menjadi bentuk segitiga  dan dihaluskan permukaannya
2. Mulai dipahat sedikit demi sedikit terutama untuk peletakan bagian - bagian wajah seperti mata, pipi, dan bibir. Jangan lupa  bagian hidung harus lebih timbul dari bagian lainnya.
3. Setiap permukaan wajah mulai dibentuk dengan menggunakan alat ukir seperti pahat
4. Setelah bentuk mulai  cukup rapih, kemudian seluruh permukaan wajah diolesi oleh cat dasar,  kemudian diamplas.
5. Diamkan cat hingga cat mulai mengering, jika cat  mulai kering,  langkah selanjutnya adalah mulailah bentuk wajah topeng itu  dan didandani dengan menggunakan cat warna.  Tentu saja disesuaikan dengan jenis topeng yang ingin dibuatnya.

Semua jenis topeng yang di buat ini akan dikenakan pada saat pementasan tari topeng khas daerah Cirebonan yang diiringi dengan alat musik  gamelan.

Jenis –jenis Topeng Cirebon yang paling pokok atau paling utama ada lima yang disebut juga Topeng Panca Wanda yaitu sbb:

1. Topeng Panji
Topeng Panji yang berwarna putih bersih ini melambangkan kesucian bayi yang baru lahir.
2. Topeng Samba (Pamindo)
Topeng Samba ini  menggambarkan topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincah
3. Topeng Rumyang
Topeng Rumyang ini wajahnya menggambarkan seorang remaja
4. Topeng  Tumenggung atau Patih
Topeng ini menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawab
5. Topeng Kelana ( Rahwana )
 Topeng Kelana ini topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marah
Menurut Hasan Nawi, salah seorang pengrajin topeng Cirebon dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia seperti mengenakan topeng, misalnya saja pada saat marah seperti sudah mengganti topeng berwajah ceria dengan topeng kemarahan. Kalau ada orang dewasa yang sikapnya kekanak-kanakan maka ia seperti sedang mengganti topeng dewasanya dengan topeng anak-anak.

Selain lima topeng yang ada biasa ditampilkan, menurut Ki Waryo (seorang maestro tari Topeng Cirebon gaya Palimanan ) pada masa lalu didalam gaya Palimanan juga dipentaskan tarian Ratu Kencana Wungu yang dibuktikan dengan keberadaan topeng ini yang tersimpan pada dalang tari Topeng Cirebon gaya Palimanan.

Proses pembuatan topeng Kencana Wungu:
Proses Awal pembuatan topeng Kencana Wungu oleh Ki Waryo ( seorang ahli pembuat topeng sekaligus maestro tari Topeng Cirebon gaya Palimanan ) dengan bahan baku dari kayu Jaran.

Pewarisan keahlian
Pewarisan keahlian dari pembuatan topeng khas Cirebon ini biasanya dilakukan secara turun temurun dari generasi tua ke generasi muda yang sudah berjalan selama ratusan tahun dan ada pula proses pewarisan keahlian yang dilakukan dengan cara bertahap seperti  pembelajaran dari guru kepada muridnya.

Tukang kedok

Ki Sujana Priya salah satu seorang seniman dari beberapa tukang kedok (bahasa Indonesia : ahli pembuat topeng) di Cirebon, beliau mengatakan jika  keterampilan membuat kedok beliau pelajari dari Ki Kandeg sekaligus sebagai seorang pelaku Wayang Wong gaya khas daerah Cirebon.
Ki Waryo, putera dari Ki Empek ( atau yang biasa disebut maestro kesenian daerah Cirebon ). Ki Waryo mewarisi bakat dari keluarganya sebagai seorang seniman multitalent kesenian di Cirebon,  salah satu dari keahlian Ki Waryo adalah membuat kedok khas daerah Cirebon.

Tentunya membuat sebuah karya seni seperti topeng butuh keahlian dan ketelitian yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatannya. Jadi teamn – teman tidak sembarang orang yang dapat melakukan pembuatan topeng ini yah.. perlu keahlian khusus.

Bagaimana nih ... informasi dari artikel yang kita sajikan ini? Cukup menarik bukan ... sekian dulu yang dapat kita informasikan mengenai topeng khas daerah cirebon ini yah... mohon maaf jika ada salah- salah dalam penulisan atau hal – hal yang tidak sesuai. Terimakasih telah membaca! :)

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar