sebelum di simak kita bakalan kasih tahu terlebih dahulu apa sih yang di maksud nilai dan pendidikan.
Nilai dalam bahasa inggris disebut “value” yang berarti suatu yang berharga bagi
kehidupan manusia.15 Menurut Mawardi nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam
ruang lingkup sistem kepercayaan, dimana seseorang harus bertindak atau menghindari suatu
tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan, dimiliki dan
dipercaya.16 Sedangkan menurut Sidi Gazalba nilai adalah sesuatu yyang bersifat abstrak, ia
ideal, nilai bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar atau salah dan
menurut pembuktian empirik, melainkan soal penghayatan yang dikehendaki dan tidak
dikehendaki, disenangi dan tidak disenangi. 17 Dengan demikian nilai adalah sesuatu yang
diyakini kebenarannya dan dianut serta dijadikan sebagai acuan dasar individu dan masyarakat
dalam menentukan sesuatu yang dipandang baik, benar, bernilai maupun berharga.
Pendidikan menurut M. Al-Naquib Al-Attas adalah suatu proses penanaman sesuatu
kedalam diri manusia. Dalam pengertian ini, suatu proses penanaman mengacu pada metode dan
sistem untuk menanamkan apa yang disebut pendidikan secara bertahap “sesuatu” mengacu pada
kandungan yang ditanamkan dan “diri manusia” mengacu pada penerimaan proses.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa pendidikan adalah suatu usaha
yang dilakukan dengan penuh kesadaran untuk memberikan pembinaan dan bimibingan pada
seorang individu, sehingga daya pikir, emosional dan tindakan individu tersebut berubah menjadi
lebih baik.
Karakter berasal dari bahasa yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan
memfokuskan pada aplikasi nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Menurut
Ibn Maskawaih, karakter adalah sifat alami bawaan manusia yang dapat berubah denga cepat
atau lambat melalui pendisiplinan serta nasihat-nasihat yang mulia dan baik.19
Dari beberapa pengertian di atas maka nilai pendidikan karakter adalah suatu yang penting
berguna bagi manusia dalam menjalani kehidupannya sehingga tercipta kepribadian yang sesuai
dengan nilai-nilai yang selaras dengan Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia dan
lingkungan. Kaitannya dengan nilai-nilai pendidikan karakter dalam Tari Topeng, yaitu sesuatu
yang penting, yang terdapat dalam Tari Topengdan berguna bagi kehidupan manusia dalam
menjalani kehidupan.
Dalam keseharian Hajjah Juni lekat dengan Tari Topeng. Beberapa nilai-nilai pendidikan
karakter dalam Tari Topengmempengaruhi dalam keseharian Hajjah Juni. Nilai karakter yang
diterapakan, yaitu:
1. Memiliki Nilai Religiustik
Relijius merupakan sikap patuh seseorang menjalankan perintah Allah SWT. Perintah di
sini adalah ibadah. Ibadah ini terdapat dua bagian, yaitu yang bersifat vertikal, yakni ibadah yang
berhubungan manusia dengan Allah SWT. dan yang bersifat horisontal, yaitu ibadah yang
hubungannya manusia dengan manusia.
Ibadah yang bersifat vertikal, seperti Sholat. Sholat merupakan ibadah yang diwajibkan
oleh Allah SWT. kepada umatnya. Sebagai hamba yang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT. pasti menjalankan Sholat. Nilai relijius Sholat atau berdoa ini dapat dilihat dari tokoh
topeng rumyang yang menggambarkan seseorang yang selalu mengharumkan atau menyebut
nama tuhan seperti Sholat, berdoa atau berdzikir.
Dalam keseharian Hajjah Juni yang mencerminkan nilai relijius dapat dilihat dari rutinitas
beliau dalam menjalankan Sholat yang setiap waktu dilaksanakannya, dalam menjalakan sholat
terkadang Hajjah Juni tidak tepat waktu, ini dikarenakan Hajjah Juni berjualan dan melatih anakanak menari. Contoh lain, yaitu ketika setiap Hajjah Juni akan tampil menari Hajjah Juni selalu
membaca doa agar menarinya berjalan dengan lancar. Doa tersebut dilakukan sebelum naik
panggung dan sewaktu akan memakai topeng. Dari sikap Hajjah Juni yang selalu menjalankan
ibadah sholat dan berdoa sebelum menari itu membuktikan bahwa pesan atau nilai relijius dalam
Tari Topengmempengaruhi karakter Hajjah Juni.
Adapun ibadah yang bersifat horisontal berupa sifat dan sikap yang ditunjukan pada orang
lain, yaitu :
a. Sabar
Seseorang dikatakan sabar manakala orang tersebut mampu menahan dirinya agar tidak
marah. Sabar ini mudah diucapkan tetapi sulit untuk dijalankan. Nilai sabar dalam Tari
Topengdapat dilihat dari gerakan Tari TopengPanji Sutrawinanggun yang begitu halus dan
lembut. Tari ini menggambarkan kesabaran seseorang. Sikap sabar Hajjah Juni dapat dilihat
ketika Hajjah Juni maelihat anak-anak menari, jika ada gerakan yang salah Hajjah Juni
membenarkan gerakannya satu per satu, dan sesekali mencontohkan didepannya, Hajjah Juni
juga tidak marah ketika ada anak yang gerakannya salah terus menerus, beliau memberikan
pujian yang membuat anak tersebut semangat berlatih. Kesabaran Hajjah Juni juga dapat dilihat
ketika suaminya sakit 3 hari, Hajjah Juni merawat suaminya dengan baik, tidak pernah mengeluh
ataupun memarahinya. Hajjah Juni terlihat biasa saja seperti tidak ada beban. Dari sikap dan
kata-kata Hajjah Juni mencerminkan bahwa beliau memiliki karakter sabar.
b. Ikhlas
Seseorang dikatakan ikhlas manakala orang tersebut tulus hati untuk memberikan sesuatu
baik tenaga, pikiran atau bentuk lainnya kepada orang lain tanpa mengingat-ingatnya. Nilai
ikhlas ini dapat dilihat dari gerakan Tari TopengPanji Sutrawinangun yang begitu halus dan
lembut, tarian yang memerlukan penahanan diri sejak awal sampai akhir dengan kelembutan dan
kehalusan gerakannya. Butuh konsentrasi yang matang dan serta harus fokus.
Sikap ikhlas Hajjah Juni dapat dilihat dari kegiatannya yang melatih anak-anak tetangga
yang ada disekitar untuk menari topeng tanpa dipungut biaya, kegiatan ini biasanya dilakukan
setiap hari minggu, Hajjah Juni mengajak anak-anak sekitar menari topeng dengan gratis.
Menurut Hajjah Juni, yang ia punya hanya keterampilan menari jika beliau hanya bisa
memberikan tarian ini kepada anak-anak tetangga agar mereka bisa menjadi penerus Tari
Topeng.
2. Disiplin
Disiplin merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh setiap orang. Karena disiplin orang akan
dapat mewujudkan apa yang diharapkan. Disiplin diri merupakan suatu mewujudkan apa yang
kita lakukan secara berulang-ulang dan terus menerus sehingga menjadikan kita terbiasa
melakukan secara konsisten. Nilai disiplin ini dapat dilihat dai karakter Panji Sutrawinangun dan
Patih Jayabadra. Dalam karakter Panji Sutrawinangun, karakter disiplinnya bisa dilihat dari
gerakannya yang dilihat dari awal sampai akhir itu tertib. Dalam karakter Patih Jayabadra,
karakter disiplinnya bisa dilihat dari makna topeng tersebut yang menggambarkan seseorang
Patih yang tegas dan disiplin dalam menjalankan tugasnya menjadi seseorang Patih.
Karkter Hajjah Juni yang menggambarkan kedisiplinan bisa dilihat dari kebiasaan tepat
waktu dalam melatih anak, bila kesepakatannya jam satu siang maka Hajjah Juni sudah siap
melatih jam satu walaupun anak yang datang baru sedikit. Sikap disiplin Hajjah Juni juga dapat
dilihat dari kesehariannya yang selalu melakuakan aktifitas sama seperti hari-hari sebelumnya.
Seperti bangun tidur, membereskan rumah, pergi ke pasar waktunya sama, kecuali bila Hajjah
Juni sakit.
3. Kerja Keras
Kerja keras merupakan sifat terpuji yang harus kita miliki. Karena kerja keras merupakan
kunci untuk mencapai kesuksesan. Dengan kerja keras semua pekerjaan bisa cepat selesai, tanpa
adanya sifat tersebut manusia akan cepat putus asa dan mudah menyerah. Untuk itu manusia
dituntut unuk selalu memiliki dan menjaga sifat tersebut agar menjadi kehidupan tetap optimis
dan berpikir positif. Nilai kerja keras ini dapat dilihat dari karakter Jingga Anom, ia sungguhsungguh ketika melawan Tumenggung Magangdiraja, tanpa kenal lelah ia melawannya.
Nilai kerja keras juga dapat dilihat dari makna Topeng Panji Sutrawinangun yang
menggambarkan seorang yang kerja keras dilihat dari sudut geraknya yang memakan tenaga
yang sangat serius. Karakter Hajjah Juni yang mengandung nilai-nilai kerja keras dapat dilihat
dari kesehariannya yang tak kenal lelah sebagai Ibu Rumah Tangga dan juga mengasuh cucunya.
4. Cinta Tanah Air
Dalam keseharian setiap manusia memiliki rasa cinta terhadap siapapun baik kepada
seseorang maupun terhadap Negara. Cinta terhadap tanah air merupakan kesadaran seseorang
untuk rela berkorban dan berbakti terhadap bangsa Indonesia. Warga Negara Indonesia memiliki
kewajiban untuk cinta terhadap tanah air, rasa cinta tanah air ini bisa ditumbuhkan melalui
proses pendidikan ataupun melalui mengembangkan budaya yang ada di sekitar.
Nilai cinta tanah air ini dapat dilihat dari karakter Patih Jayabadra, Jingga Anom dan
Tumenggung Mangandiraja yang selalu siap menjalankan tugasnya menjaga kerajaan masingmasing. Karakter cinta tanah air Hajjah Juni dapat dilihat dari kepedulian beliau terhadap
kesenian Tari Topengyang ada di Cirebon, yang sampai sekarang masih dikembangkan oleh
Hajjah Juni walaupun Tari Topengsudah tergeser oleh hiburan-hiburan lain Hajjah Juni tetap
melestarikan Tari Topengdengan cara masih mengajarkan kepada anak-anak menari topeng
Cirebon.
5. Tanggung Jawab
Setiap manusia harus memiliki rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu harus
disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang
beradab, manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau
pengorbanan. Nilai tanggung jawab ini dapat dilihat dari makna topeng Panji Sutrawinangun,
Patih Jayabadra, Jingga Anom dan Tumenggung Magangdiraja menggambarkan seseorang yang
senantiasa melaksanakan tugas dan kewajibannya .
Karakter tanggung jawab Hajjah Juni dapat dilihat dari kesehariannaya sebagai seorang
istri, walaupun sibuk dengan aktifitas menjaga cucunya dan melatih Tari TopengHajjah Juni
tidak lupa akan tugasnya menjadi seorang istri. Jika suaminya baru pulang dari kantor, Hajjah
Juni menyambutnya dengan membuatkan minuman hangat, menyiapkan makanan dan menemani
suaminya makan setiap hari, kecuali ada pentas Hajjah Juni tidak menemani suaminya. Dan
sebelum menerima tawaran pentas Hajjah Juni meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya,
jika dibolehkan Hajjah Juni berangkat, jika tidak dibolehkan Hajjah Juni tidak berangkat. Dari
sikap Hajjah Juni yang seperti itu kita bisa tahu rasa tanggung jawab Hajjah Juni cukup besar.
6. Toleransi
Toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya. Nilai toleransi dalam Tari
Topengdapat dilihat dari makna topeng Tumengggung Magangdiraja. Topeng Tumenggung ini
bermakna memberikan kebaikan kepada sesama manusia, saling menghormati dan senantiasa
mengembangkan silih asih.
Sikap toleransi Hajjah Juni dapat dilihat dari kebiasaannya bermusyawarah mengenai
waktu latihan menari, Hajjah Juni memberikan kebebasan kepada anak-anak mengenai waktu
latihan Tari Topeng, karena Hajjah Juni mengerti anak-anak masih sekolah namun bila Hajjah
Juni ada keperluan waktunya bisa diganti dengan hari lain, sikap toleransi Hajjah Juni juga dapat
dilihat dari kebiasaannya bermusyawarah dengan suaminya tentang masalah yang ada dirumah
tangganya, baik itu masalah kecil maupun masalah besar. Sikap toleransi Hajjah Juni juga dapat
dilihat dari tutur katanya yang sopan santun. Dalam bertutur kata hendaknya kita sopan santun,
karena sopan santun mencerminkan sikap seseorang. Orang yang memiliki sifat sopan santun,
berarti dia mempunyai etika dalam berinteraksi dan sopan santun sangat penting agar dapat
keselarasan dalam berprilaku.
Nilai karakter sopan santun dalam masyarakat atau bertetangga dapat dilihat dari karakter
topeng Panji Sutrawinanggun, karakter ini dapat dilihat dari sudut geraknya. Gerakan Tari Panji
yang halus dan lembut serta ciri topengnya yang bermuka putih bersih dan sedikit merunduk
mencerminkan seseorang yang halus dan sopan santun. Karakter Hajjah Juni menunjukkan sikap
sopan santun dalam berbicara bisa dilihat dari kesehariannya ketika berjalan bertemu tetangga
atau orang yang ia kenal Hajjah Juni menegurnya, setiap kali berjalan dikerumunan Hajjah Juni
selalu mengucap „permisi‟. Hajjah Juni juga tidak pernah mengeluarkan kata-kata kasar.
7. Tolong Menolong
Tolong menolong merupakan suatu kewajiban bagi setiap manusia. Sifat tolong menolong
ini akan dapat membantu orang lain. Jika kita memerlukan bantuan, tentunya orang lain akan
menolong kita. Dengan tolong menolong ini kita dapat membina hubungan baik terhadap
tetangga serta dapat memupuk kasih sayang terhadap tetangga.
Nilai karakter tolong menolong ini dalam Tari Topengdapat dilihat dari topeng
Tumenggung Magangdiraja. Topeng Tumenggung Magangdiraja ini menggambarkan seorang
Tumenggung yang suka menolong rakyatnya. Walaupun terlihat seram namun dalam dibalik
keseramannya tersimpan sifat yang baik, sifat baik itu bisa dilihat dari warna mukanya yang
putih.
Karakter Hajjah Juni yang mencerminkan sifat tolong menolong bisa dilihat dari seringnya
menolong tetangga. Apabila ada tetangganya yang sedang kesusahan Hajjah Juni membantunya.
Waktu itu ada tetangganya yang ingin mengantarkan anaknya pergi ke sekolah SMP karena
jaraknya jauh dan waktunya sudah cukup siang motornya mogok dan dipinjamkanlah motor
Hajjah Juni kepada tetangganya tersebut.
Dari hasil pengamatan penelitian selama beberapa bulan dapat disimpulkan bahwa nilainilai pendidikan karakter yang terdapat dalam Tari Topengmempengaruhi keseharian Hajjah Juni
baik lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar. Hal tersebut dapat dilihat dari kehidupan
sehari-hari Hajjah Juni yang lekat dengan nilai-nilai pendidikan karakter Tari Topeng. Dalam
bermasyarakat Hajjah Juni terkenal dengan kebaikan dan keramahannya menurut tetangga
sekitar Hajjah Juni selalu baik terhadap tetanga, sekalipun ada tetangga yang tidak suka terhadap
dia, Hajjah Juni selalu baik terhadap orang tersebut. Hajjah Juni juga terkenal suka menolong
dan sopan santun terhadap tetangga, jika ada tetangga yang sedang kesusahan Hajjah Juni sukan
membantunya, Hajjah Juni juga suka menegur tetangga bila bertemu dijalan.
Topeng dan Penari mempunyai hubungan yang sangat erat, topeng tanpa Penari tentunya
tidak akan berarti apa-apa, yang menjadikan topeng berarti bagi masyarakat apabila topeng
tersebut digunakan Penari untuk menari, dan Penarinya pun harus menari dengan penuh
penghayatan dan benar-benar memahami karakter topeng tersebut agar masyarakat sekitar
memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Posisi Tari Topeng bila dihubungkan masyarakat dewasa ini sangatlah penting. Mengingat
pesan-pesan yang terkandung di dalamnya berkaitan erat dengan realitas yang dihadapi
masyarakat sekitar. Perlu diingat sekarang karakter generasi muda mulai menurun apa lagi
dihadapkan dengan globalisasi yang semakin maju. Tidak aneh jika pemuda saling tawuran,
pencurian, minum-minuman keras, seks bebas dan lain sebagainya. Setidaknya Tari Topeng ini
dapat memberi motivasi dan pembelajaran untuk masyarakat lewat pesan-pesan yang terkandung
dalam topeng dan gerakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar