Seperti yang kita tahu setiap tarian pasti memiliki gerakan khas yang menjadi ciri bagi tarian nya, sama hal nya dengan Tari Topeng Cirebon. Tarian ini memiliki gerakan-gerakan khas dan struktur pertunjukkan yang memiliki dua kategori. Temen-temen penasaran kan apa saja yang menjadi kategorinya, langsung aja atuh yukss capcus kita baca
Struktur Pertunjukkan Tari Topeng Cirebon
Struktur Pertunjukkan Tari Topeng Cirebon
Tari Topeng Cirebon dipentaskan di tempat terbuka berbentuk setengah lingkaran, seperti halaman rumah, panggung (bale), atau tenda (blandongan) dengan menggunakan obor sebagai sumber penerangan. Di zaman modern, tarian ini biasanya disajikan di gedung dengan tata cahaya berupa lampu listrik. Struktur pertunjukan Tari Topeng Cirebon dibagi menjadi dua kategori yaitu:
1. Topeng Alit (Topeng Kecil)
Struktur tari topeng yang satu ini terbilang sederhana dari segi jumlah penari, dalang, peralatan, kru, dan konsep penyajiannya. Topeng alit biasanya dipentaskan oleh lima hingga tujuh orang penari. Penyajiannya bersifat multi peran, sehingga wiyaga (penabuh gamelan) dan dalang turut mendukung alur cerita.
2. Topeng Gede (Topeng Besar)
Topeng Gede dapat digambarkan sebagai penyempurnaan struktur topeng alit. Biasanya kategori struktur ini memuat lima babak yang dilengkapi lakonan dan jantuk (nasihat) di akhir pertunjukan. Musik pengiringnya juga terdiri dari formasi lengkap yang membuat pertunjukan semakin sempurna.
Tujuan Penyelenggaraan Tari Topeng Cirebon
1. Pergelaran Komunal
Pergelaran ini dihelat untuk tujuan bersama sehingga masyarakat dapat berpartisipasi agar acaranya berlangsung lebih meriah. Pergelaran komunal biasanya diselenggarakan lebih dari satu malam dilengkapi acara arak-arakan dalang dan atraksi seni lainnya.
2. Pergelaran Individual
Sesuai dengan namanya, tujuan pergelaran ini adalah memeriahkan hajatan perorangan seperti pernikahan, khitanan, dan jenis acara individual lainnya.
3. Pergelaran Bebarongan
Pergelaran bebarangan adalah atraksi tari topeng keliling kampung yang inisiatifnya berasal dari sang dalang. Ketika desa asal sang dalang sedang gagal panen atau penduduknya semakin sepi, dalang tersebut akan mengadakan pertunjukan Tari Topeng di daerah yang sudah panen atau daerah lainnya yang lebih ramai (kota).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar