Sabtu, 14 Desember 2019

SEJARAH TARI TOPENG CIREBON

                           


Assalamualaikum wr.wb, Hallo teman-teman!
Selamat datang di blog kami ya... :)
Kali ini kita bakal ngebahas tentang kesenian daerah cirebon nih...
Yuk, kita baca! Dimulai dari pengertian keseniannya dulu yah...

LETAK geografis Cirebon yang berada di persimpangan jalan dari berbagai jurusan, menyebabkan kebudayaan di Kota Pesisir ini terkesan tindih-menindih. Salah satu yang amat membekas yakni pengaruh kebudayaan Hindu, baik yang tumbuh di Jawa (Hindu-Jawa) maupun di Sunda (Hindu-Sunda). Indikasi ini misalnya terlihat dari lambang Keraton berupa Harimau putih, yang menurut catatan sejarah merupakan peninggalan dari Kerajaan Hindu-Sunda.
Kalau kita cermati dinamika yang terjadi dalam kebudayaan atau kesenian Cirebon, akan tampak perwujudan persembahan rakyat pada cara kehidupan keagamaan. Sejarah mencatat, sebelum kebudayaan Hindu masuk penduduk Pulau Jawa — termasuk juga Cirebon — memuja segala manifestasi alam yang mereka lihat sekitarnya seperti tumbuh-tumbuhan, batu karang dan laut, juga sungai, gunung, angin dan topan yang sekali-kali mengganggu kehidupan mereka.
Mereka percaya bahwa segala manifestasi alam ini mempunyai roh sendiri, umpamanya roh nenek moyang mereka yang selalu hadir dan mengamati mereka, yang menjadi penjaga kehidupan dan kesehatan. Dengan demikian, bagi orang-orang pra — Hindu semua kesenian bahkan dekorasi pada benda-benda fungsional merupakan perwujudan kepercayaan agama.
Di zaman Hindu patung dan lukisan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan kuil, dan melukiskan wujud agama serta lambang kepercayaan Hindu. Pola-pola semacam ini sekarang dapat dilihat antara lain dalam batik Cirebon dan juga dalam segala corak kesenian Cirebon yang dipengaruhi oleh persentuhan dengan kebudayaan asing lainnya, yang lambat laun diserap dalam kesenian Cirebon Hindu.

Kedatangan agama Islam dengan pola-pola baru dan anjuran agar tidak melukiskan segala bentuk manusiawi dan hewani, justru memperkaya imajinasi para seniman zaman dulu. pada seni rupa Cirebon juga terdapat seni melukis langsung di atas kain atau dengan mempergunakan suatu proses aplikasi daun emas. Teknik ini ternyata sangat tua dan rupanya berasal dari India. Lukisan-lukisan yang terdapat pada relief-relief Borobudur memperlihatkan penggunaan penutup tubuh seremonial dengan gambar-gambar tersebut di atas. Di Bali pun kita lihat sekarang contoh pakaian upacara dengan aplikasi emas yang dipakai oleh para penari. Begitupun dalam kuil-kuil nampak kain bertulis dan almanak yang menghiasi rumah orang. Orang berpendapat bahwa bentuk seni ini dulu juga ada di Cirebon, dan memainkan peranan besar, baik teknik, maupun desainnya, dalam pertumbuhan perkembangan teknik batik Cirebon yang khas.
Pada bagian lain, kita pun bisa menyelami teknik membatik, yaitu teknik mencetak atau melukis kain dengan cara menutup sebagian dari kain dengan malam atau perekat yang dibuat dari beras dan bahan lain sudah sangat tua umurnya dan seperti juga patung dari batu atau kayu, pada asalnya merupakan sebagian dari upacara tradisional. Tetapi kain lekas punah dan karena itu kini tidak ada lagi peninggalannya.

Dalam perkembangannya, Cirebon juga tidak hanya menghasilkan ragam hias saja loh! Tetapi Cirebon juga menghasilkan sebuah tarian tradisional yang amat melegenda yaitu Tari Topeng khas Cirebon.
Dalam sejarahnya, jauh sebelum keberadaan tari topeng di Cirebon tarian sejenis telah tumbuh dan berkembang di Jawa Timur sejak abad 10-16 Masehi.
Pada masa Kerajaan Jenggala berkuasa di bawah pemerintahan Prabu Amiluhur atau Prabu Panji Dewa, taraian tersebut masuk ke Cirebon melalui seniman Jalanan. Lalu, mengalami perubahan atau perpaduan dengan kesenian setempat sehingga mampu melahirkan sebuah kesenian tari topeng yang sangat khas.

Selanjutnya mengingat kota adalah salah satu pintu masuk tersebarnya Agama Islam di Tanah Jawa, hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor penyebab berkembangnya Cirebon seni tradisional yang telah ada sebelumnya.
Pada tahun 1470 Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) yang menjadi pelopor atau tokoh sentralnya yang menjadikan wilYh Cirebon sebagai pusat  penyebaran Agama Islam. Sebagai upaya untuk menyebarkan agama islam Sunan Gunung Jati pun melakukan kerjasama dengan dengan Sunan Kalijaga.
Keduanya berusaha memanfaatkan kesenian yang ada di wilayah Cirebon tersebut seperti Wayang Kulit, Gamelan Renteng, Brai, Angklung, Reog, Berokan dan Tari Topeng ini yang digunakan untuk penyebaran agama islam itu sendiri sekaligus sebagai sarana pertunjukan di wilayah Keraton Cirebon.
Seiring dengan berjalannya waktu kesenian tari topeng mulai populer dan dikenal oleh masyarakat wilayah Cirebon. Dalam perkembangannya tari toprng memiliki bentuk dan penyajian yang sangat khas dan lebih spesifik.
Dalam kesejaraan Tari Topeng Cirebon ini lebih dikhususkan atau dikontraksikan  dhnaya di lingkungan keraton saja, seiring dengan perkembangan tari topeng ini mulai populer kemudian kesenian ini mulai melepaskan diri dan dianggap sebagai rumpun tari yang berasal dari tarian para rakyat.
Sebagai salah satu hasil kebudayaan , Tari Topeng Cirebon ini  mengusungkan nilai-nilai hiburan yang mengandung banyak pesan-pesan terselubung di dalamnya. Unsur-unsur yang terkandung di dalam tarian topeng ini mengandung arti simbolik yang bila kita menerjemahkannya sangatlah menyentuh berbagai aspek kehidupan, sehingga juga memiliki nilai-nilai pendidikan yang ada di dalamnya.

Aspek-aspek kehidupan yang terkandung di dalam Tari Topeng Cirebon ini sangatlah bervariasi, seperti keperibadian, kepemimpinan, cinta, angkara murka, serta penggambaran hidup manusia sejak dilahirkan hingga sampai saat ini atau dewasa.
Salah satu keunikan dari kesenian Tari Topeng ini adalah pada gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, sementara iringan nada atau musiknya di dominasi oleh alat musik kendang dan rebab. Keunikan lainnya juga terdapat pada proses pewarisan keahlian menarikan Tari Topeng Cirebon ini dari generasi tua ke generasi yng lebih muda.
Dan juga keunikan lainnya terdapat pada penggunaan properti topeng atau kedok dalam prakteknya. Topeng adalah sebuah karya seni yang tercipta sebagai perwujudan atau ekspresi tentang konsep batin yang berhubungan dengan struktur wajah. Di Indoseia itu sendiri, keberadaan kaya seni purba ini telah begitu melekat dalam kebudayaan masyarakatnya.
Ternyata Tari Topeng ini tidak hanya dapat kita temukan hanya di cirebon loh!  Kita juga bisa menemukannya di daerah-daerah seperti Subang, Indramayu, Jatibarang, Majalengka, Losari, Brebes dan darah lainnya. Tari Topeng ini biasanya dimainkan oleh satu orang, namun juga terkadang dapat pula dimainkan oleh beberapa orang atau sekelompok orang.

Mengingat Tari Topeng sekarang sudah sangat popular dimana-mana sekarang kita bias belajar tari topeng dimanapun kalian berada . mari kita melestarikan budaya kita sendiri agar budaya tercinta ini tidak akan tidak akan hilang atau yang lebih parah lagi akan diambil atau diakui oleh orang asing, hii… serem bangetkan, tentunya kita tidak mau dong jika hal itu terjadi pada budaya kita sendiri ini. Mari melestarikan budaya tari topeng kita!.
Terimakasih telah membaca blog kami, sampai jumpa di blog kami selanjutnya ya! 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar